Tuesday, March 17, 2015

My First Motorcycle Jupiter Z 2008


Here it is, one of my realiable friends. :D

(Apa sih yang mau kamu ceritakan? Hah?)

Hai, ini aku teman setia si pemilik blog (semoga). Aku dirakit di tahun 2008, lho. Dipersenjatai mesin 113cc, Transmisi empat percepatan, dan desain yang seperti burung hantu oleh Yamaha. Karena desain burung hantu ini, kadang panggilanku Jupiter Burhan (BURung HANtu, wkwk).

Aku sempat dipakai seseorang hingga akhirnya dijual. Untungnya hari itu, setelah dipajang sekian lama, sekitar tahun 2011, seseorang Bapak dan anaknya datang mengunjungiku. Waktu itu banyak motor-motor lain yang spesifikasinya lebih baik dipajang di sisi ku, misalnya Jupiter MX yang cc nya lebih besar, kopling manual, dan bentuk desain yang sporty, ada juga motor matic seperti vario 110 lama yang dipersenjatai mesin 110cc liquid cooler, beat, spacy, dll yang memang di masa itu sedang 'hits' nya.

Setelah bercakap-cakap, mereka (Bapak & Anak) memilihku. Bapak itu mencoba berkenalan dengan sifat dan karakterku untuk dua putaran test-ride. Anaknya? Anak itu hanya duduk-duduk memandangi motor lain, huh. Tapi meskipun begitu, aku lah yang akhirnya dibawa pulang. Dan anak itu tetap memilih untuk tidak mengendaraiku, takut jatuh katanya, memang yang kulihat caranya mengendarai Kharisma 125 masih 'kagok'. Aku sempat dimanjakan dahulu di bengkel. Baru kemudian benar-benar dibawa pulang dan diperkenalkan kepada keluarga bapak itu. Waktu itu mereka sekeluarga hanya bertiga, namun 10 bulan yang lalu anggota keluarga mereka bertambah, lucu sekali.


^^ Mungkin iklan ini yang memikat si Bapak : ))

Beberapa hari aku hanya diparkirkan di rumah nya saja dengan sesekali dipanasi. Selang dua hari, pagi itu sang anak mencoba mengendaraiku ke sekolahnya. Setelah siap berangkat, Bapak itu memutuskan ikut mengantar si anak dan aku untuk ke sekolah, takut kenapa-kenapa, katanya. Aku pun dikendarainnya dengan pelan, kadang polisi tidur tidak diperhatikannya, walhasil dengan suspensi yang karakternya keras cukup menyiksanya, sepertinya.

Setibanya di sekolah, masih sepi, aku diparkirkannya dengan susah payah, menurutnya aku lebih berat dibanding sang Kharisma. tepat jam tiga, anak itu kembali mengendaraiku pulang ke rumah, sempat dikomentari temannya, mulai dari posisi berkendaranya yang kaku, aku yang mulus (cie), dan lampu yang belum menyala untuk menghindari razia. :D

Aku biasa diparkir di sini, lho. Rumahnya sempit :p

Setibanya di rumah, aku kembali diparkirkannya dengan hati-hati dan susah payah. Ibunya terus bertanya bagaimana si anak hari ini. Anak itu mengeluh tangannya pegal, hahaha amatir. Begitulah kegiatanku sehari-hari semenjak dibawa pulang dari sorum motor bekas. Saat berkendara denganku anak itu pernah beberapa kali ditilang dan memilih jalan damai. huuu, hahaha.

Semakin lama, anak itu semakin berani mengeksplorasi kelebihan dan kekuranganku, sepertinya anak itu cukup puas. Katanya aku cukup stabil dan menyenangkan dikendarai di jalan yang mulus. tetapi, di jalan yang kasar, ia masih saja mengeluh hingga sekarang. Kasihan.

Selama (2015-2011 = ...) +-3 tahun ini aku pernah menemaninya menjelajahi 1/5 Jakarta, pernah bocor ban 2 kali (untungnya) dan mogok 2 kali. Untungnya keduanya mogok disaat mengantar pulang dan di sore hari, jadi, masih mudah mencari bantuan :D. Aku pernah jatuh juga, lho, sekali. Untungnya (lagi) hanya jatuh di jalan menuju parkiran di sebuah kantor di daerah Simatupang. Walhasil footstep kanan masih bengkok kebelakang sedikit sampai sekarang :D. Menyenangkan sekali petualangan kami.


Begini penilaiannya soal diriku:

+ Enak di putaran atas (Azik),
+ Stabil,
+ Irit, tergantung cara bawa,
+ Body oke, tidak banyak bergetar, retak, ataupun pudar.
- Handling agak berat,
- Pancaran headlamp tidak terang dan fokus seperti motor lain,
- Kanvas rem relatif kurang awet (ah, itu ulah dia saja yang sering berakselerasi dan rem mendadak),
- Aki kurang oke (sudah 2 kali ganti),
- Ketika digunakan berboncengan, distribusi berat motor cenderung ke belakang, jadi handling nya terpengarhi. hihi


Segini saja dulu. beberapa hari lalu aku sempat di-servis-besar. Tunggulah anak itu yang menceritakannya sendiri. :-Y

** Aku sempat akan dinamai Jupiz. Nama yang aneh, kan? atau Nona mungkin punya nama lain yang lebih garang(?)

Saturday, March 14, 2015

Peran Komunikasi Dalam Organisasi


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Oleh:
Ardian Pramana (11113244/ 2KA01)
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma



Tidak sedikit orang yang menganggap komunikasi sebagai suatu hal yang mudah, mungkin semudah berkedip. Namun ketika seseorang mengalami kesulitan dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika bertelepon, bisa saja lawan bicara kurang bahkan sulit memahami maksud kita, sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif. Kejadian semacam ini mungkin tidak terlalu menggambarkan pentingnya berkomunikasi yang baik. Namun jika kejadian yang sama terjadi dalam lingkup organisasi, tentu dapat mengganggu proses pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut.

Berkaca dari contoh kejadian tersebut, maka mempelajari bagaimana berkomunikasi yang baik merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis akan mencoba membahas mengenai komunikasi dan arti pentingnya, jenis dan prosesnya, bagaimana komunikasi yang efektif, dan Implikasi manajerial.



1. Komunikasi

Ada beberapa definisi dari komunikasi menurut para ahli. Menurut Effendy (2003:13) “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.”. Menurut Handoko (2002:30) ”Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain.”. Maka, secara umum penulis menyimpulkan bahwa komunikasi dapat dikatakan sebagai cara kita menyampaikan gagasan / pemikiran kepada orang lain melalui lisan maupun non lisan.

Sedangkan arti penting komunikasi sendiri menurut penulis dapat dikaitkan langsung dengan fungsi-fungsi komunikasi tersebut. Berikut fungsi komunikasi menurut Effendy:
  1. Menginformasikan (to inform): Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.
  2. Mendidik (to educated): Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikiranya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
  3. Menghibur (to entertain): Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
  4. Mempengaruhi (to influence): Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang di harapkan.
Berdasar pada beberapa fungsi komunikasi diatas, arti penting komunikasi dapat disimpulkan untuk men-transfer gagasan pada seorang individu kepada individu lainnya.

Sebagai tambahan arti penting komunikasi dalam suatu organisasi menurut Yuliana (2012) “.. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu yang ada dalam organisasi Tujuan komunikasi adalah sebagai bentuk saling pengertian antar anggota organisasi.”



2. Jenis dan Proses Komunikasi
  1. Jenis Komunikasi
  2. Menurut cara penyampaiannya, jenis komunikasi dibagi menjadi:
    1. Komunikasi lisan
    2. Merupakan komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, kedua belah pihak bertatap muka. Misal: dialog, wawancara, rapat, dsb.

      Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi jarak, misal: komunikasi lewat telepon, video confrence dsb.

    3. Komunikasi tertulis
    4. Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.


  3. Proses Komunikasi
  4. Menurut Effendy (2003:11) proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu dalam perspektif psikologi dan mekanistik.

  1. A.1 Proses komunikasi dalam perspektif psikologi

  2. Merupakan proses komunikasi prespektif yang terjadi didalam diri komunikator dan komunikan. Proses membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator, yang dinamakan dengan encoding , akan ia transmisikan kepada komunikan.

    Selanjutnya terjadi proses komunikasi interpersonal dalam diri komunikan,yang disebut decoding, untuk memaknai pesan yang disampaikan ke padanya.


  3. A.2 Proses komunikasi dalam prespektif mekanistik.

  4. Untuk jelasnya proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasfikasikan lagi menjadi beberapa, yaitu:

    1. Proses komunikasi secara primer
    2. Merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunaakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dll. yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
    3. Proses komunikasi secara sekunder
    4. Merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebgai media kedua setelah lambing sebagai media pertama. Media kedua tersebut dapat berupa: surat, telepon, radio, televisi, dll.
    5. Proses komunikasi secara linier
    6. Merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikatior kepada komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi linier ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face to face communication) secara pribadi (interpersonal communication) dan kelompok (group communication), maupun dalam situasi bermedia (mediated communication).
    7. Proses komunikasi secara sirkular
    8. Merupakan lawan dari proses komunikasi secara linier. Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan proses komunikasi secara linier. Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan proses secara sirkuler adalah terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus respons atau tanggapan dari pihak komunikan terdapat pesan yang diberikan oleh komunikator.


3. Komunikasi Efektif

Menurut Nurrohim (2009), kemampuan komunikasi merupakan faktor penentu kesuksesan setiap individu maupun organisasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini. Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap kondisi misalnya pada saat mempersiapkan sebuah presentasi bisnis, menyampaikan ide-ide atau gagasan dalam suatu rapat, negosiasi bisnis, melatih tim, membangun sebuah tim kerja, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Adapun dalam membangun komunikasi yang efektif menurut Covey (dalam Nurrohim, 2009) diperlukan lima dasar penting yaitu usaha untuk benar-benar mengerti orang lain, kemampuan untuk memenuhi komitmen, kemampuan untuk menjelaskan harapan, kemauan untuk meminta maaf secara tulus jika melakukan kesaahan, dan kemampuan memperlihatkan integritas.


4. Implikasi Manajerial

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata implikasi berarti akibat. Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya adalah manajerial atau manajemen.

Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu:
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Penulis berpendapat bahwa implikasi manajerial merupakan respons, dalam hal ini tindakan pengambilan keputusan manajerial berdasar atas suatu kondisi pada organisasi. Anggapan penulis berdasar pada beberapa jurnal yang seakan mencantumkan respons/ reaksi untuk melakukan tindakan koreksi terhadap suatu kondisi melalui tindakan manajerial (Christina, 2012).



5. Penutup

Demikian bahasan mengenai peran komunikasi dalam organisasi. Beberapa keterkaitan antara komunikasi dan organisasi yang dapat penulis cerna antara lain:

  • Organisasi tentu akan terus berjalan dengan baik jika komunikasi antar anggotanya juga baik.

  • Dalam organisasi perusahaan, seorang Manajer maupun pegawai yang mampu berkomunikasi secara efektif tentu sangat berguna dalam pencapaian tujuan organisasi. Manajer dapat menjalankan kepemimpinan dengan terampil, dapat memahami dan memotivasi bawahannya, dapat menerima feedback yang membangun dari bawahannya, dsb.

    Sedangkan bagi pegawai keuntungannya dapat dengan mudah memahami limpahan wewenang dari atasannya, peningkatan team work antar pegawai, dsb.

Demikian yang dapat penulis uraikan, penulis tidak menutup diri dari kritik dan saran yang membangun. Terimakasih.





Daftar Pustaka

  • Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
  • ______, ____________. 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  • Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
  • Nawangsari, Sri. Komunikasi Bisnis. Universitas Gundarma. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/ Diakses 17 Maret 2015. Pukul 19.25.
  • Nurrohim, Hassan, Lina, Anatan. 2009. Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal Manajemen, Vol.7, No.4, Mei 2009.
  • Yuliana, Rahmi. 2012. Peran Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal STIE Semarang, Vol4, No 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : 2252-7826).
  •  
Anda dapat mengundu artikel ini dalam format: .docx | .doc | .pdf 

    Wednesday, March 4, 2015

    Semester 4 (dibaca empat)


    Iseng sekali malam ini. Jadwal kuliah belum sepenuhnya berjalan, tugas-tugas belum berdatangan, pun kuis masih belum kelihatan batang soalnya(?).


    Tidak terasa lho sudah semester empat. Tidak terasa juga kalo saya masih belum ada apa-apanya. Maunya saya memang di semester ini passion-passion yang menghasilkan sudah muncul. BTW, beberapa hari ini sepertinya saya kebagian dosen-dosen yang asik, hari ini dosen softskill & dosen Pemrograman berbagi pengalaman cukup seru. Misalnya saja, Ibu dosen softskill yang cerita soal staff programmer dan pengalaman anak-anaknya. Lalu ada juga Ibu dosen pemrograman yang singkat bercerita soal karir dan keluarganya (khususnya dalam menjadi orang tua yang open minded). Meski singkat, first meeting nya memang berkesan dan bermanfaat.

    Oh ya, siang tadi lamaran aslab LePKom sudah dikirim, duh, mungkin di CV saya banyak mencantumkan keahlian yang (mungkin) belum saya kuasai benar, semoga saja andaikan terpanggil nanti, tidak menjadi hal yang memalukan. Dan di sisa-sisa hari menunggu saya dapat menyiapkan diri lebih baik.

    Jujur, kata orang suatu saat kita bakal jenuh dengan rutinitas, contohnya saya yang mulai jenuh kuliah. Apa soal passion? entahlah, saya bahkan belum tau soal kemampuan yang lebih baik dibanding bidang IT. Oh ya siang tadi Dosen Softskill sempat bilang untuk pasang target dari yang sederhana (dari hal kecil, dari nol). Ah, benar juga.. Tapi saya tidak baru sebentar berkuliah, lho. Harusnya memang sudah banyak yang menyangkut di otak pun di hati (?). hahahaha canda.

    Lepas dari hal tersebut, saya kira tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, ya kan?
    So, I should start my day better. Karena hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

    Tambahan (+ an) ekekeke~

    Well well memprediksi (yaelah baru menerka doang, Yan. ekekeke) kalau Gadis yang kita sukai punya perasaan yang sama, memang berefek mem-boost semangat, bahkan saya jadi makin malu sama diri sendiri kalo ternyata si Gadis lebih berkualitas. Ah, terimakasih ya. Itu saja soal ini. hahaha

    *tuh saya cengar-cengir sendiri*